- Home »
- Orang Terpandang Di Indonesia »
- CATATAN KECILKU TENTANG MASA DEWASA SEORANG CHAIRIL ANWAR
Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastera setelah pemuatan
tulisannya di "Majalah Nisan" pada tahun 1942, pada saat itu dia baru
berusia dua puluh tahun. Hampir semua puisi-puisi yang dia tulis merujuk
pada kematian. Chairil ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta
jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak
memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di
atas kertas murah selama masa pendudukan Jepang di Indonesia dan tidak
diterbitkan hingga tahun 1945.
Semua tulisannya yang asli,
modifikasi, atau yang diduga diciplak dikompilasi dalam tiga buku : Deru
Campur Debu (1949); Kerikil Tajam Yang Terampas dan Yang Putus (1949);
dan Tiga Menguak Takdir (1950, kumpulan puisi dengan Asrul Sani dan
Rivai Apin).